Bripka Seladi Harumkan Instansi Kepolisian - Sosok polisi asal Kota Malang Jawa Timur ini sontak menjadi bahan perbincangan viral di dunia maya. Sebut saja beliau adalah Bripka Seladi (58), anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Malang yang diluar profesinya sebagai Polisi, juga nyambi sebagai pemulung barang-barang bekas.
Mendengar kata pemulung mungkin bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang kotor (dalam artian sebenarnya). Namun apapun itu, selama tak menyalahi aturan dan merupakan pekerjaan halal, kesemuanya itu sah-sah saja dilakukan.
Baca Juga: Kata-Kata yang Tidak Pernah Keluar dari Seorang Profesional
Begitu pun begitu dengan Pak Seladi, pria dengan dua anak ini mengaku jika beliau sama sekali tidak merasa malu melakukan pekerjaan sampingan di luar jam piketnya sebagai Polisi lalu lintas ini. Beliau melakoni pekerjaan sampingannya ini di sekitaran Jl. Dr. Wahidin, Kecamatan Klojen Kota Malang.
Menurut beliau seperti dikutip Merdeka dan Suara Rakyat pekerjaan ini sudah digeluti sejak tahun 2006 lalu. Malah kini beliau sudah tak lagi berkeliling mencari barang bekas karena sudah bekerja sama dengan pihak lain yang menyetorkan barang-barang bekas tersebut kepadanya. Sebut saja pengepul.
Dalam menjalani pekerjaan ini, Pak Seladi juga dibantu oleh putra keduanya, Rizaldi Wicaksono (23) yang baru saja menyelesaikan pendidikan D2 nya di Universitas Malang dengan mengambil jurusan Teknik Informatika.
Dalam kesehariannya pak Seladi juga dikenal sebagai pribadi yang sangat sederhana. Dalam menjalankan tugasnya, beliau hanya mengendarai sebuah sepeda ontel warna putih yang mengantarkan beliau ke kantor. Perjalanan sederhana penuh makna yang sudah beliau mulai sejak pukul 05.00 pagi.
Sungguh seorang sosok yang patut dijadikan teladan. Seorang Polisi yang tentu saja menyandang gelar yang cukup disegani di kalangan masyarakat justru begitu sederhananya dengan menyambi sebagai seorang pemungut atau pemilah barang bekas. Dan bahkan putranya, yang juga lulusan perguruan tinggi, yang sudah tiga kali gagal mengikuti seleksi pendaftaran anggota Polri terlihat begitu semangat membantu pekerjaan ayahnya ini tanpa sedikitpun rasa malu. Oh ya, Rizaldy sendiri memiliki cita-cita untuk meneruskan jejak ayahnya sebagai seorang Polisi. Pun telah mengalami tiga kali kegagalan, bujang berumur 23 tahun ini mengaku tak kan menyerah demi menggapai cita-citanya tersebut.
Salut untuk bapak Seladi. Di tengah tanggungjawab dan mulianya pekerjaan sebagai seorang Polisi, beliau masih mau menjadi pemulung. Pekerjaan sampingan, yang mungkin saja dipandang sebelah mata bagi kebanyakan orang.
Sumber : Bripka Seladi Harumkan Instansi Kepolisian
Mendengar kata pemulung mungkin bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang kotor (dalam artian sebenarnya). Namun apapun itu, selama tak menyalahi aturan dan merupakan pekerjaan halal, kesemuanya itu sah-sah saja dilakukan.
Baca Juga: Kata-Kata yang Tidak Pernah Keluar dari Seorang Profesional
Begitu pun begitu dengan Pak Seladi, pria dengan dua anak ini mengaku jika beliau sama sekali tidak merasa malu melakukan pekerjaan sampingan di luar jam piketnya sebagai Polisi lalu lintas ini. Beliau melakoni pekerjaan sampingannya ini di sekitaran Jl. Dr. Wahidin, Kecamatan Klojen Kota Malang.
Menurut beliau seperti dikutip Merdeka dan Suara Rakyat pekerjaan ini sudah digeluti sejak tahun 2006 lalu. Malah kini beliau sudah tak lagi berkeliling mencari barang bekas karena sudah bekerja sama dengan pihak lain yang menyetorkan barang-barang bekas tersebut kepadanya. Sebut saja pengepul.
Dalam menjalani pekerjaan ini, Pak Seladi juga dibantu oleh putra keduanya, Rizaldi Wicaksono (23) yang baru saja menyelesaikan pendidikan D2 nya di Universitas Malang dengan mengambil jurusan Teknik Informatika.
Dalam kesehariannya pak Seladi juga dikenal sebagai pribadi yang sangat sederhana. Dalam menjalankan tugasnya, beliau hanya mengendarai sebuah sepeda ontel warna putih yang mengantarkan beliau ke kantor. Perjalanan sederhana penuh makna yang sudah beliau mulai sejak pukul 05.00 pagi.
Sungguh seorang sosok yang patut dijadikan teladan. Seorang Polisi yang tentu saja menyandang gelar yang cukup disegani di kalangan masyarakat justru begitu sederhananya dengan menyambi sebagai seorang pemungut atau pemilah barang bekas. Dan bahkan putranya, yang juga lulusan perguruan tinggi, yang sudah tiga kali gagal mengikuti seleksi pendaftaran anggota Polri terlihat begitu semangat membantu pekerjaan ayahnya ini tanpa sedikitpun rasa malu. Oh ya, Rizaldy sendiri memiliki cita-cita untuk meneruskan jejak ayahnya sebagai seorang Polisi. Pun telah mengalami tiga kali kegagalan, bujang berumur 23 tahun ini mengaku tak kan menyerah demi menggapai cita-citanya tersebut.
Salut untuk bapak Seladi. Di tengah tanggungjawab dan mulianya pekerjaan sebagai seorang Polisi, beliau masih mau menjadi pemulung. Pekerjaan sampingan, yang mungkin saja dipandang sebelah mata bagi kebanyakan orang.
Sumber : Bripka Seladi Harumkan Instansi Kepolisian