Sunat Kurangi Risiko AIDS - Orang yang beragama islam pasti mengenal apa itu sunat. Ya, sunat diwajibkan bagi laki-laki yang beragama muslim yang pada dasarnya sangat bermanfaat untuk menjaga keesehatan organ reproduksi pria.
Sebenarnya sudah banyak dokter yang meneliti betapa pentingnya sunat untuk kesehatan pria. Akan tetapi, belum banyak orang yang mengerti terkait hal tersebut juga belum banyaknya penelitian yang menunjukkan hal tersebut.
Akan tetapi, kini beberapa lembaga keseehatan melihat pentingnya melakukan sunat dibandingkan resikonya. Sebut saja Pusat Pengendalian dan Penyakit USA yang sangat menganjurkan sunat dan bahkan membuat panduan pelaksanaannya.
Hal ini merupakan salah satu langkah awal yang membuktikan pentingnya melakukan sunat. Selain dari lembaga pemerintahan, para dokter di USA juga sangat menganjurkannya. Menurut CDC USA, langkah ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama 7 tahun pada kelompok studi di Afrika.
Berdasarkan penelitian tersebut, sunat mampu mencegah penularan penyakit AIDS. Penyakit AIDS sendiri sangat mudah ditularkan melalui kontak seksual. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan sunat dapat menekan penderita AIDS.
Selain itu, berbagai penyakit juga dapat ditekan dengan melakukan suunat. Beberapa diantaranya adalah kanker pada alat kelamin laki-lakii maupun infeksi saluuran kemih yang sangat membahayakan.
Dr Aaron mengatakan bahwa sunat sudah sangat terasa manfaatnya sepuluh tahun terakhir ini di Afrika dan semoga manfaat tersebut akan tercipta dii berbagai benua lainnya.
Amerika serikat sendiri menyarankan untuk melakukan sunat saat bayi laki-laki baru dilahirkan. Hal ini sangat penting untuk menghilangkan bakteri ataupun virus penyakit yang berlindung dibawah kunup.
Dengan hilangnya kunup pada organ kelamin laki-laki, diharapkan akan menyingkirkan bakeri yang terdapat didalamnya.
Dalam panduan terkait sunat yang dikeluarkan CDC, mereka menuliskan daftar manfaat sunat untuk kesehatan. Manfaatnya adalah sunat mampu menekan resiko seorang pria terjangkit virus HIV yang ditularkan oleh lawan jenisnya.
Penurunan resikonya pun tiidak tanggung-tanggung. Resiko terserang HIV turun hingga 50% dibandiingkan pria yang tidak sunat.
Sunat juga menurunkan resiiko terserang herpes dan penyakit kelamin lainnya hingga 30% dan menurunkan resiko terkena kanker pada saat dewasa.
Meskipun begitu, tetap saja sunat tidak mampu 100% mencegah seseorang terjangkiit virus HIV. Sunat hanya menurunkan resikonya, bukan menghalangi virus untuk dapat menginfeksi.
Oleh karena itu, perlunya kesadaran bagi setiap orang untuk menghindari seks bebas, merokok, dan mengonsumsi narkoba. Selain itu, diperlukan sosialisasi terkait prosedur dan manfaat sunat, terutama bagi laki-laki yang belum melakukannya.
Sebenarnya sudah banyak dokter yang meneliti betapa pentingnya sunat untuk kesehatan pria. Akan tetapi, belum banyak orang yang mengerti terkait hal tersebut juga belum banyaknya penelitian yang menunjukkan hal tersebut.
Akan tetapi, kini beberapa lembaga keseehatan melihat pentingnya melakukan sunat dibandingkan resikonya. Sebut saja Pusat Pengendalian dan Penyakit USA yang sangat menganjurkan sunat dan bahkan membuat panduan pelaksanaannya.
Hal ini merupakan salah satu langkah awal yang membuktikan pentingnya melakukan sunat. Selain dari lembaga pemerintahan, para dokter di USA juga sangat menganjurkannya. Menurut CDC USA, langkah ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama 7 tahun pada kelompok studi di Afrika.
Berdasarkan penelitian tersebut, sunat mampu mencegah penularan penyakit AIDS. Penyakit AIDS sendiri sangat mudah ditularkan melalui kontak seksual. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan sunat dapat menekan penderita AIDS.
Selain itu, berbagai penyakit juga dapat ditekan dengan melakukan suunat. Beberapa diantaranya adalah kanker pada alat kelamin laki-lakii maupun infeksi saluuran kemih yang sangat membahayakan.
Dr Aaron mengatakan bahwa sunat sudah sangat terasa manfaatnya sepuluh tahun terakhir ini di Afrika dan semoga manfaat tersebut akan tercipta dii berbagai benua lainnya.
Amerika serikat sendiri menyarankan untuk melakukan sunat saat bayi laki-laki baru dilahirkan. Hal ini sangat penting untuk menghilangkan bakteri ataupun virus penyakit yang berlindung dibawah kunup.
Dengan hilangnya kunup pada organ kelamin laki-laki, diharapkan akan menyingkirkan bakeri yang terdapat didalamnya.
Dalam panduan terkait sunat yang dikeluarkan CDC, mereka menuliskan daftar manfaat sunat untuk kesehatan. Manfaatnya adalah sunat mampu menekan resiko seorang pria terjangkit virus HIV yang ditularkan oleh lawan jenisnya.
Penurunan resikonya pun tiidak tanggung-tanggung. Resiko terserang HIV turun hingga 50% dibandiingkan pria yang tidak sunat.
Sunat juga menurunkan resiiko terserang herpes dan penyakit kelamin lainnya hingga 30% dan menurunkan resiko terkena kanker pada saat dewasa.
Meskipun begitu, tetap saja sunat tidak mampu 100% mencegah seseorang terjangkiit virus HIV. Sunat hanya menurunkan resikonya, bukan menghalangi virus untuk dapat menginfeksi.
Oleh karena itu, perlunya kesadaran bagi setiap orang untuk menghindari seks bebas, merokok, dan mengonsumsi narkoba. Selain itu, diperlukan sosialisasi terkait prosedur dan manfaat sunat, terutama bagi laki-laki yang belum melakukannya.