Friday, February 26, 2016

Ahli Gizi Tak Setuju Bila Bayi Diberi ASI Selama Mungkin

Ahli Gizi Tak Setuju Bila Bayi Diberi ASI Selama Mungkin - Emilia Achmadi, Clinical Dietitian Food & Nutrion Expert Diesease Prevention & Support Nutrition, tidak setuju bila ada ibu yang menyusui si bayi selama mungkin. "Kualitas ASI akan berubah setelah usia enam sampai 12 bulan," kata Emilia.

Kondisi itu umum terjadi karena secara biologis seorang ibu didesain untuk memiliki anak berikutnya. "Jadi, kalau bayi dipaksa minum ASI saat usia sudah lebih dari 12 bulan, kecenderungan yang terjadi adalah kurang gizi. Karena memang secara alami, kualitas air susu akan berubah dari tiga bulan pertama," ujar Emilia.

Memberi ASI tidak boleh terlalu lama. Ketika anak sudah berusia 12 bulan harus didampingin dengan sumber makanan lain.

Selain itu, perubahan kualitas dan kuantitas protein yang terkandung di ASI pada usia enam bulan tidak akan catch up (mengejar) kebutuhan anak yang sedang tumbuh.

"Makanya, setelah lepas dari enam sampai 12 bulan, ibu harus menambahkannya dengan makanan tambahan," kata Emilia.
ASI masih yang paling baik dan tak ada satu pun prosedur susu yang mampu menghasilkan susu dengan kualitas melebihi air susu ibu.

"Bukan berarti harus ASI doang, bukan berarti ASI jelek. Tapi ada saatnya ASI harus dikombinasikan dengan yang lain karena kebutuhan si anak terlalu besar dan ASI tidak lagi memenuhi kebutuhannya," kata Emilia menekankan.

Emilia juga tidak menganjurkan orang tua memberi cairan apapun selain ASI sabelum bayi berusia enam bulan. Kalau memang ibu tidak dapat memproduksi ASI karena alasan apapun, alternatifnya adalah susu formula. Jangan langsung memberi susu sapi.

"Karena enam bulan pertama lambung bayi belum siap mengolah makanan lain. Sehingga nantinya anak diare." kata Emilia.